APAKAH "PASSION" itu PENTING atau DIPENTINGKAN?

Pagi ini saya mendapat sarapan pagi dari sebuah artikel yang dibuat oleh Rene Suhardono dengan judul diatas?

Menarik, sekali karena rasanya memang Rene sedang membahas sebuah buku yang berjudul "Finding your Element" dari Ken Robinson.  Ini adalah buku keduanya. Buku pertamanya  "The Element".  Apa istimewa dari buku itu dihubungkan dengan topik diatas.

Ternyata, buku itu memuat belasan cerita perjalanan hidup orang-orang yang berproses memahami jati diri (passion) dan dalam perjalannya itu memunculkan kreasi karya keren yang dinikmati orang lain. Serita seorang pesulap anda yang mengawali kehidupan profesional sebagai insinyur komputer. Ada cerita seorang anak perempuan di Yunani dengan segala keterbatasannya menjadi komentaro politik.

Bukan cerita sukses yang dipentingkan, tetapi momen dimana orang  menemukan talenta alamiah bertemu dengan passion pribadi.  Di sana akan timbul keasyikan berkarya, kreasi hebat, teresonasi melampuai batas ruang dan waktu.

Dalam kaitan dengan pendidikan,krativitas, dan bayar tagihan, apa hubungan passion dengan hal-hal itu,  pendidikan bukan hanya selembar kertas IPK. Keceradasan tidak dapat dilihat dari satu sisi, tetapi juga kualitas. Bukan rutinitas, tetapi juga terobosan.  Tidak hanya program, tetapi juga esensi dan manifestasi ilmu.
Education is always about how to think,not what to think. And the how can be as many as the stars in the sky.

Lalu hubungan dengan tagihan, Passion without creation is meaningless, nothing!  Uang berasal dari kinerja, yang akan sangat keren jika diawali dari passion. Apakah bia dapat uang tanpa passion?  Ya, bisa saja., tetapi belum tentu prosesnya mengasyikan dan sudah pasti tidak maksimal. Mempertanyakan passion tak bisa bayar tagihan, sama saja dengan bertanya kenapa anak SD tidak menghasilkan uang?

Your passion is already within you -the clues are everywhere in your feelings. Passion bisa didefinisikan dengan banyak cara.
Kunci pertanyaannya:
1. Apakah saya sudah tahu aktivitas yang membuat diri ini merasa berdaya,mampu tahan banting,dst?
2. Apakah saya sudah menekuni aktivitas tersebut sehingga jadi piawai?
3. Apakah saya sudah menghasilkan kreasi keren?

Kalimat indah karya  Jalaludin Rumi 800 tahun lalu:
"With passion, we pray"
"With passion, we make lover.
"With passion, we eat, drink, dance and play.
"Why look like a dead fish in the ocean of God?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...